Mari kita bersepeda !!! :)

Senin, 22 November 2010

Dulu, Indonesia dikenal sebagai sebuah negeri yang subur. Negeri kepulauan yang membentang di sepanjang garis katulistiwa yang ditamsilkan ibarat untaian zamrud berkilauan sehingga membuat para penghuninya merasa tenang, nyaman, damai, dan makmur. Tanaman apa saja bisa tumbuh di sana. Bahkan, tongkat dan kayu pun, menurut versi Koes Plus, bisa tumbuh jadi tanaman yang subur.
Namun, seiring dengan berkembangnya peradaban umat manusia, Indonesia tidak lagi nyaman untuk dihuni. Tanahnya jadi gersang dan tandus. Jangankan tongkat dan kayu, bibit unggul pun gagal tumbuh di Indonesia. Yang lebih menyedihkan, dari tahun ke tahun, Indonesia hanya menuai bencana. Banjir bandang, tanah longsor, tsunami, atau kekeringan seolah-olah sudah menjadi fenomena tahunan yang terus dan terus terjadi. Sementara itu, pembalakan hutan, perburuan satwa liar, pembakaran hutan, penebangan liar, bahkan juga illegal loging (nyaris) tak pernah luput dari agenda para perusak lingkungan. Ironisnya, para elite negeri ini seolah-olah menutup mata bahwa ulah manusia yang bertindak sewenang-wenang dalam memperlakukan lingkungan hidup bisa menjadi ancaman yang terus mengintai setiap saat.

Metode penjernihan air
1. METODE PENJERNIHAN AIR-1: CARA PENYARINGAN – 1 dengan kerikil, ijuk, pasir, arang tempurung kelapa dan pecahan bata

Penjernihan air minum secara sederhana ini merupakan penjernihan air dengan cara penyaringan. Bahan penyaringan yang digunakan adalah kerikil, ijuk, pasir, arang tempurung kelapa dan pecahan bata.

(i)BAHAN DAN PERALATAN
1.2(dua)drum ijuk
2.pipa PVC dengan diameter ¾ inci
3.kran air
4.pasir
5.kerikil
6.potongan bata
7.gergaji
8.parang
9.besi
10. bor
11.kuas
12.ember
13.cangkul

(ii)PEMBUATAN

1.Membuat pipa penyaringan (lihat Gambar 1.) :
a.Ambil 2 pipa PVC diameter 0,75 inci dengan panjang 35 cm.
b.Pipa PVC dilubangi teratur sepanjang 20 cm.
c.Bagian dr pipa yg dilubangi dibalut dg ijuk kemudian ijuk diikat dg tali plastik
d.Salah satu ujung pipa dibuat ulir.

2.Pemasangan pipa penyaring (lihat Gambar 2.).
Pipa penyaring dipasang pada drum pengendapan dan penyaringan dengan jarak 10 cm dari dasar drum.

3.Membuat drum pengendapan (lihat Gambar 2 dan 3)
a.Buat lubang dg bor besi 10 cm dari dasar pd dinding drum untuk pipa penyaring.
b.Pasang pipa penyaring yg sudah dibalut pd soket yg sudah tersedia
(lihat keterangan No. 2)
c.Pasang kran
d.Buat lubang pada dasar drum dengan tutup.

4.Membuat drum penyaring (lihat Gambar 2 dan 3)
a.Buat lubang untuk pemasangan pipa penyaring dengan jarak 10 cm dari dasar drum.
b.Isi drum berturut-turut dengan krikil setebal 20 cm, ijuk 5 cm, pasir 20 cm, arang 10 cm, ijuk 10 cm dan potongan bata 10 cm.

5.Penyusunan drum endapan dan penyaringan (lihat Gambar 3)
a.Drum pengendapan dan penyaringan disusun bertingkat.
b.Kran-kran ditutup dan air diisikan ke dalam drum pengendapan
c.Setelah 30 menit air dari drum pengendapan dialirkan ke dalam drum penyaringan.
d.Aliran air yg keluar dr drum penyaringan disesuaikan dg masukan dr drum pengendapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar